Minggu, 13 November 2011

antibiotika


Antibiotika
Antibitika adalah zat kimia yang dihasilkan oleh suatu mikroba yang  mempunyai khasiat antimikrobial.
Orang yang pertama kali mempelajari antibiotika secara sistematis adalah Gratia dan Dath (tahun 1924) dengan menemukan Actinomycetin yang berasal dari Actinomycetes. Sampai sekarang ditemukan beribu-ribu antibiotika, tetapi tidak semuanya dapat digunakan dalam pengobatan.
Antibiotika yang ideal sebagai obat harus memenuhi syarat-syarat berikut:
1.       Mempunyai kemampuan untuk   mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang luas (broad spectrum atibiotic)
2.       Tidak menimbulkan terjadinya resistensi dari mikroorganisme patogen.
3.       Tidak menimbulkan pengaruh samping (side effect) yang buruk pada host, seperti : reaksi alergi, kerusakan syaraf, iritasi lambung dan sebagainya.
4.       Tidak mengganggu keseimbangan flora yang normal dari host seperti flora usus atau flora kulit.
Contoh: Broad spectrum antibiotic dapat membunuh bakteri-bakteri flora usus yang normal, tetapi tidak bisa membunuh Monilia (jamur) yang ada di dalam usus, sehingga Monilia ini berkembang biak dengan cepat dan menimbulkan penyakit baru, yang lebih berat yang tudak bisa diobati dengan antibiotika.

MIKROBA YANG RESISSTEN TERHADAP ANTIBIOTIKA
Tidak semua jenis mikroba dapat dibunuh oleh suatu antibiotika. Misalnya penicillin berkhasiat untuk membunuh Staphylococcus aureus, tetapi tidak berkhasiat terhadaap Salmonella typhi. Bahkan, dapat terjadi Staphylococcus aureus yang biasanya sensitif terhadap penicillin berubah menjadi resisten terhadap penicillin. Hal ini disebabkan bakteri tersebut mengadakan mutasi yang dapat terjadi karena pengobatan yang dilakukan tidak dengan semestinya.
Untuk mencegah terjadinya resistens maka dalam penggunaan antibiotika harus diingat:
1.       Jangan menggunakan antibiotika secara sembarangan tanpa mengetahui khasiatnya dengan pasti.
2.       Antibiotika yang biasa dipakai secara sistemik jangan dipakai sebagai obat lokal (topical).
3.       Pakailah dossis, cara pakai, dan lama pemakaian secara benar pada setiap penyakit infeksi.
4.       Lebih baik dipakai kombinasi antibiotika untuk meninggikan khasiatnya, misalnya  penicillin streptomycin 4 ½  (empat setengah)
5.       Gantilah segera antibiotika yang dipakai, bila suatu bibit penyakit resisten terhadap antibiotika yang diberikan.

Sumber: dr. Indan Entjang. 2003. Mikrobiologi dan parasitologi untuk akademi keperawatan. Bandung: citra aditya bakti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar