Jumat, 11 November 2011

Regulasi Gula Darah

Glukosa adalah bahan bakar karbohidrat utama yang ditemukan dalam darah, dan bagi banyak organ tubuh, glukosa merupakan bahan bakar primer. Glukosa diangkut dalam plasma menuju seluruh bagian tubuh. Pada beberapa daerah di tubuh, glukosa ditarik menyeberangi bantalan kapiler dan langsung digunakann sebagai sumber energi. Pada daerah-daerah lain, glukosa diambil dan disimpan sebagi glikogen atau dikonversi menjadi senyawa-senyawa intermediet bernergi tinggi semacam asam lemak.
Regulasi gula darah secara hati-hati merupakan suatu aspek yang luar biasa penting dalam homeostasis. Penanganan glukosa memiliki peran utama dalam pemanfaatan, pengisian ulang, distributor seluruh bahan bakar metabolik. Perubahan kadar gula darah secara tajam akan secara serius mengganggu kinerja dan kesehatan, bahkan mengancam kehidupan. Pada kadar gula darah yang rendah, akan terjadi rasa pening dan gejala-gejala malfungsi yang terkait.  Hal itu disebabkan otak nyaris sepenuhnya bergantung pada glukosa sebagai bahan bakar. Ketika kadar glukosa meningkat jauh di atas 80 sampai 110 mg per 100 ml darah, yang dianggap sebagai kadar normal, terjadilah gangguan aliran darah pada kapiler. Peningkatan kadar gula darah dalam waktu lama dapat waktu lama dapat menyebabkan kerusakan retina dan akhirnya kebutaan, kerusakan ginjal, serta kerawanan terhadap infeksi dan bahkan gangren. Kerusakan kardiovaskulerjuga berasosiasi dengan kegagalan  penjagaan kondisi untuk kadar glukosa.
Berbagai hormon bekerja bersama-sama untuk menjaga kadar gula darah agar tetap stabil, tetapi  yang paling penting adalah insulin yang merupakan suatu peptida. Insulin adalah hormon pelindung homeostasis karbohidrat: yakni insulin mengurangi kadar gula dalam darah dengan cara mendorong pemanfaatan, penyimpanan, dan konversi metabolik simpanan glukosa.
Insulin luar biasa sensitif terhadap kadar gula darah, dan merupakan bagian efektor dalam suatu sirkuit umpan balik negatif yang menjaga kekonstanan kadar tersebut. begitu kadar gula darah meningkat, sel- sel beta dari jaringan pulau-pulau langerhans pada pankreas meningkatkan sintesis dan pelepasan insulin. efek dari meningkatnya titer insulin dalam darah adalah reduksi konsentrasi gula.Reaksi-reaksi yang diperantai oleh insulin adalah yang menyebabkan terjadinya penurunan kadar gula darah:
1. peningkatan pementukan glikogen hepatik (hati) yang dipengaruhi oleh peningkatan terinduksi insulin dari glikogen sintetase, suatu enzim yang mendorong penyimpanan glikogen.
2. peningkatan permeabilitas otot dan sel-sel lemak terhadap glukosa, akibatnya sebagian glukosa dari darah yang mengalir melalui jaingan-jaringan tersebut hilang.
3. Peningkatan oksidasi glukosa, sehingga suplai glukosa bebas pun berkurang.
4. Peningkatan sintesis protein dari asam-asam amino, sehingga terjadi ketergantungan yang lebih besar terhadap karbohidrat sebagai bahan bakar, dan bukannya asam amino.
Regulasi gula darah tergantung pada metabolisme karbohidrat-karbohidrat lain atau jalur-jalur metabolisme lipid dan protein.

Sumber: Fried, George H, dan Hademenos, George H. Schaum's Outlines Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar