Selasa, 15 November 2011

model mosaik cair


Pada akhir tahun 1960-an, semakin terakumulasi bukti-bukti yang menunjukkan bahwa hipotesis membran unit tidak cukup untuk menjelaskan sifat dinamis protein membran, walaupun hipotesis tersebut sesuai dengan distribusi yang sudah diketahui dari lipid membran. Tahun 1972, sebuah hipotesis struktur membran baru dikembangkan oleh Singer dan Nicholson. Hipotesis yang dikenal sebagai model mosaik cair tersebut memandang membran sebagai sebuah lapisan ganda fosfolipid cair, dengan protein-protein yang terselip ke dalamnya dengan berbagai cara (suatu mosaik), bukan sebuah lapisan yang tak putus. Protein-protein yang terasosiasi dengan permukaan eksterior atau interior mosaik lipid disebut protein ekstrinsik. Protein-protein ini bervariasi keberadaannya pada membran-membran yang berbeda, bahkan mungkin tak ada sama sekali. Protein yang ditemukan di dalam lapisan ganda lipid dikenal sebagai protein-protein instrinsik. Protein-protein instrinsik bisa terbatas seluruhnya pada lapisan ganda lipid, atau bisa juga menyemul ke permukaan interior atau eksterior. Dalam beberapa kasus, sebuah protein instrinsik yang besar dapat membentang dari pemukaan yang satu ke permukaan yang lainnya. Protein-protein yang ditemukan dalam matriks lipid cenderung kaya akan asam amino hidrofobik, yang memungkinkan interaksi dalam jumlah maksimum antara protein-protein tersebut  dengan medium yang mengelilinginya; sebaliknya, protein-protein ekstrinsik cenderung kaya akan gugus-gugus hidrofilik, yang mendorong  interaksi dengan air yang mengelilinginya dan ion-ion yang terkandung dalam air tersebut. Dalam banyak kasus, protein-protein tunggal yang berasosiasi dengan membran, memuntir dan melipat sehingga bagian yang hidrofobik tetap tertanam dalam matriks lipid, sementara daerah-daerah yang bermuuatan, atau hidrofilik, cenderung menyembul dari permukaan ke medium berair yang mengelilinginya.
Protein-protein terpisah dalam membran bisa berinteraksi satu sama lain untuk membentuk suatu unit kompleks, misalnya saja saluran atau pori. Tautan protein-protein dalam membran bisa juga menghasilkan stabilitas bagi susunan protein, suatukondisi yang diperlukan untuk memastikan keberlagsungan fungsional membran. Lapisan fosfolipid yang cair relatif bebas untuk bergerak ke arah yang paralel dengan bidang membran itu sendiri, sebab molekul-molekul lipid umumnya disatukan oleh gaya-gaya lemah, bukan ikatan kovalen. Akan tetapi, baik kolesterolmaupun protein intrinsikmungkin melakukan pergerakan seperti itu di dalam membran sehingga menyebabkan membran sedikit kaku.
Walaupun penelitian-penelitian terbaru dengan mikroskop  elektron cenderung mengkorfimasiprediksi-prediksi model mosaik cair, hipotesis membran unit selama ini sangat berguna dalam mengarahkan penelitian-penelitian tentang membran dan tidak sepantasnya dipandang sebagai suatu langkah yang salah dalam pemahaman kita yang makin meningkat akan sruktur membran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar