Jumat, 11 November 2011

doktrin sel

seluruh makhluk hidup tersusun atas sel. sel adalah unit dasar  kehidupan, dalam kingdom monera dan protista, keseluruhan organisme tersusun atas sel tunggal. pada kebanyakan fungi dan dalam kingdom hewan dan tumbuhan, organisme adalah susunan yang luar biasa kompleks dari sel-sel yang bisa triliunan banyaknya. otak manusia saja mengandung miliaran sel. begitu vitalnya sel-sel dan aktivitasnya bagi pemahaman kehidupan, sampai-sampai doktrin sel telah menjadi prinsip pengorganisasi sentral dalam bidang ilmu biologi. saat ini, konsep sel diterima begitu saja, tetapi dulu tidak begitu keadaannya.
walaupun doktrin sel umumnya diakui sebagai karya Mathias Schleiden (1838) dan Theodor Schwann (1839), sesunggahnya doktrin tersebut merupakan hasil dari usaha yang dilakukan oleh banyak ahli biologi. pokok-pokok dari perkembangan doktrin sel adalah sebagai berikut:
1. Van Leeuwenhoek memperbaiki metode pembuatan lensa dan mikroskop (pertengahan abad ketujuh belas hingga awal abad kedelapan belas).
2. Hooke menerbitkan sebuah tulisan (paper) tentang ciri-ciri seluler gabus (1665)
3. Lamarck menyatakan bahwa seluruh organisme hidup harus memiliki jaringan seluler (1809)
4. Dutrochet menyatakan bahwa seluruh zat hidup tersusun atas sel-sel globularkecil, yang mengalami peningkatan ukuran dan jumlah (1824).
5. Brown mendeskripsikan nukleus (1831)
6. Schleiden menerbitkan hasil kerjanya tentang sel tumbuhan (1838).
7. Schwann menerbitkan hasil kerjanya tentang sel hewan (1839).
8. Virchow menyimpulkan bahwa semua sel berasal dari sel-sel yang telah ada sebelumnya (1858).
 pada abad kesembilan belas, organisasi seluler dari seluruh benda hidup sudah jelas, dan dihasilkan oleh doktrin sel yang menyatakan bahwa:
a. seluruh makhluk hidup tersusun atas sel-sel dan produk-prodduk yang dihasilkan oleh  sel.
b. sel adalah unit struktur dan fungsi.
tahun 1858, Virchow menambahkan pernyataan ketiga:
c. seluruh sel berasal dari sel-sel yang telah ada sebelumnya.
pada penghujung abad kesembilan belas, sel-sel juga telah dikenali sebagai dasar untuk memahami penyakit; yakni, jika ada orang yang sakit, hal itu disebabkan oleh sel-sel mereka sakit. hingga pertengahan abad kedua puluh, patologi  (ilmi yang mempelajari penyakit) banyak melibatkan pendekatan seluler (sitologi).


Sumber: Fried, George H. Dan Hademenos, Goerge H. Schaum's Outlines Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar